Senin, 28 Juni 2010

ARTI,SARANA,DAN FUNGSI MANAJEMEN


A. ARTI MANAJEMAN
1. Menurut pengertian yang pertama, yaitu manajeman sebagai suatu proses, berbeda-beda defenisi yang diberikan oleh para ahli. Menurut pengertian yang pertama ini, kita kemukakan tiga buah definisi.
 Dalam Encylopedia of the Sosial dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanana suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.
 Selanjutnya, HAIMAN mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan bersama.
 GEORGE R. TERRY mengtakan bahwa manajemen adalah pencapai tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain.
2. Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen.
3. manajemen adalah sebagai seni dan ilmu berfungsi untuk mencapai tujuan yang nyata mendatangkan hasil atau manfaat, sedangkan manajemen sebagai ilmu berfungsi menerangkan fen, omena-fenomena (gejala-gejala), kejadian-kejadian,keadaan-keadaan , jadi memberikan penjelasan-penjelasan.

B. SARANA MANAJEMEN
Untuk mencapai tujuan yang di inginkan dalam manajemen, tidak lepas dari alat atau sarana yang mendukung. Sarana yang digunakan yaitu “Enam M”
1) Men/manusia
2) Money/uang
3) Materials
4) Machines/mesin
5) Methods/cara dan
6) Markets/pasar.
Untuk melakukan berbagai aktivitas, yang pertama kita perulkan MANUSIA. Tanpa adanya manusia, manajer tidak akan mungkin mencapaitujuannya.
Sarana manajemen yang kedua adalah UANG (MONEY). untuk melakukan berbagai aktivitas diperlukan uang, seperti uapah atau gaji orang-orang yang membuat rencana, mengadakan pengawasan, bekerja dalam proses produksi, membeli bahan-bahan, peralatan-peralatan, dan lain sebagainya.

Dalam proses pelaksanaan kegiatan, manusia menggunakan bahan-bahan (MATERIALS), karena dianggap pula sebagai alat atau sarana manajemen untuk mencapai tujuan.
Demkian pula dalam proses pelaksanaan kegiatan, terlebih dalam kemajuan teknologi dewasa ini, manusia bukan lagi sebagai pembantu bagi MESIN seperti pada masa sebelum revolusi industri, malahan sebaliknya mesin telah berubah kedudukannya sebagai pembantu manusia guan tercapainya tujuan dalam manajemen tersebut.
Untuk melakukan kegiatan-kegiatan secara berdaya guna dan berhasil, manusia dihadapakan kepada berbagai alternatip (METODE) atau cara melakukan pekerjaan. Oleh karena itu, metode atau cara dianggap pula sebagai sarana atau alat manajemen untuk mencapai tujuan.
Bagi badan yang bergerak di bidang industri, maka sarana manajemen penting lainya adalah pasar (MARKETS). Tanpa adanya pasar bagi hasil produksi, jelas tujuan prusahaan indusri tidak mungkin akan tercapai.

C. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
Funggsi-fungsi manajemen dikemukakan oleh tiga belas penulis yaitu
a. Louis A. Allen
b. Prajudi Atmosudirdjo
c. John Robert Beishline, Ph. D
d. Henry Fayol
e. Luther Gullich
f. Koontz dan O’Donnel
g. William H. Newman
h. Dr. S. P. Siagian., M.P.A
i. William Spriegel
j. George R. Terry
k. Lyndak F. Urwick
l. Dr. Winardi, S. E.
m. The Liang Gie

Bila dikombinasikan pendapat ketiga belas penulis di atas, maka fungsi-fungsi manajemen adalah sebagai berikut:

a. Forecasting
Forecasting atau prevoyance (prancis) adalah kegiatan meramalakan, memproyeksiskan, atau mengadakan taksiran terhadap berbagai kemingkinan yang akan terjadi sebelum suatu terencana yanglebih pasti dapat dilakukan. Misalnya, suatu akademi, meramalkan jumlah mahasiswa yang akan melamar belajar keakademi tersebut.

b. Planning tennasuk budgeting
Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai kepada perumusan yang lebih rumit. Ada yang merumuskan dengan sangat sederhana, misalnya perencanana adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan.

c. Organizing
Dengan organizing dimaksut mengelompokkan kegiatan yang diperWkan, yakni penetapan susunan organisasi serta tugas dan fungsi-fungsi dari setiap unit yang ada dalam organisai,serta menetapkan kedudukan dan sipat hubungan antara masing-masing unit tersebut.

d. Staffing atau Assembling Resourees
Staffing merupakan salah fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
Organizing dan staffing merupakan dua fungsi manajemen yang sangat erat hubungannya. Organizing yaitu berupa penyusunan wadah pada suatu organisasi, sedangkan staffing berhubungan dengan penerapan orang-orang yang akan mengaku masing-masing jabatan yang ada di dalam organisasi tersebut.

e. Directing atau Commanding
Directing atau commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan,saran,perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksnakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksnakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula

f. Leading
Istilah leading, yang merupakan salah satu fungsi manajemen, dikemukakan oleh Louis A. Allen yang dirumuskannya sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang menyebabkan orang lain bertindak. Meliputi lima macam kegiatan yakni:
- mengambil keputusan
- mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan bawahan
- memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak
- memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

g. Coordinating
Coordinating atau mengkoordinasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, perxecokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan, dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan organisasi.

h. Motivating
Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara sukarela sesuai apa yang dikehendakai oleh atasan.

i. Controlling
Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan korelasi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapt diarahkan ke jalan yang benar dengan maksut tercapai tujuan yang sudah digariskan semula.dalam melaksanakan kegiatan controlling, ataan mengadakan pemeriksaan, mencocokan, serta mengusahakan agar kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan serta tujuan yang ingin dicapai.

j. Reporting
Reporting atau pelaporan adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang berkaitan dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi, baik secara lisan maupun tertulis sehingga dalam penerimaan laporan dapat memperoleh gambaran bagaimana pelaksanaan tugas orang yang memberikan laporan.

























RANGKUMAN

BAB II
TEORI-TEORI PEMBELAJARAN


TEORI-TEORI PEMBELAJARAN
Peranan dan Fungsi teori dalam pembelajaran
Teori merupakan suatu perangkat perinsip-perinsip yang terorganisasi mengenai peristiwa-peristiwa tertentu dalam lingkungan. Karakteristik suatu teori adalah dalam rangka. Memberikan kerangka kerja konseptual untuk suatu informasi dan dapat dijadikan sebagai dasar untuk menelitikan dan prinsip-perinsip yang dapat diuji.
Menurut peraktek Supper seperti yang oleh Muhammad surya (2003), secara umum suatu teori memiliki fungsi yaitu:
a) Teori terdiri atas perinsip-perinsip yang dapat diuji sehingga dapat dijadikan kerangka untuk melaksanakan penelitian.
b) Terori memberikan kerangka kerja bagi informasi yang spesitip.
c) Menjadiakan hal-hal yang bersipat kompleks emnjadi lebih sederhana.
d) Menyusun kembali dari pengalaman-pengalaman sebelumnya.
e) Sebagai model-model kerja untuk hal-hal yang kompleks.

Secara prakmatis, teori pembelajaran dapat dipahami sebagai prinsip umum atau kumpulan perinsip yang saling berhubungan dan meruoakan penjelasan atas sejumlah pakta dan penemuan yang berkaitan dengan peristiwa belajar. Sehingga fungsi teori pembelajaran dalam pendidikan adalah:
a. Menberikan garis-garis rujukan untuk merancangan pengajaran.
b. Menilai hasil-hasil yang telah dicapai untuk dipergunakan dalam ruang kelas.
c. Mendiagnosis masalah-masalah dal mruang kelas.
d. Menilai hasil penelitian yang dilaksanakan berdasarkan teori-teori tertentu.

JENIS-JENIS TEORI PEMBELAJARAN
Teori Pembelajaran Behaviorisme
Teori ini mendefinisikan pembelajaran sebagai proses pembentukan yang merupakan kaitan antara rangsangan dan tidak balas atau stimulus-respon. Sehingga perubahan perilaku lebih banyak karena dipengaruhi oleh lingkungan.

Teori Pembelajaran Sosial-Kognitif (Albert Bandura)
Teori ini disebut teori pembelajaran social-kognitif karena proses kognitif dalam diri individu memegang peranan dalam pembelajaran, sedangkan pembelajaran terjadi karena adanya pengaruh lingkungan social. Teori ini juga disebut teori peniruan, sehingga pembelajaran merupakan suatu proses bagaimana membuatapeniruan yang sebaik-baiknya sehingga bersesuaian dengan keadaan dirinya dan tujuannya. Asumsi yang mendasarinya antara lain:
 Bahwa individu melakukan perkembangan dengan meniru apa yang ada dilingkungannya terutama perilaku orang lain.
 Terdapat hubungan yang erat antara pelajar dengan lingkungannya. Pembelajaran terjadi dalam keterkaitan antara tiga hal yaitu lingkungan, perilaku dan factor-faktor pribadi.
 Hasil pembelajaran beruapa kode perilaku visual dan verbal yang diwujudkan dalam perilaku sehari-hari.

Teori Perkembangan Kognitip (Jean Piaget)
Menurut Piaget, teori perkembangan kognitip merupakan suatu proses dimana kemajuan individu melalui suatu rangkaian yang secara kualitatif berbeda dalam berfikir. Kognitip merupakan hasil dari pembentukan adaptasi biologis yang terbentuk melalui interaksi yang konstan antara individu dengan lingkungan dalam dua proses yaitu organisasi dan adaptasi. Organisasi ialah proses penataan segala sesuatu yang ada dilingkungan sehingga menjadi dikenal oleh individu. Adaptasi adalah proses terjadinya pentesuaian antara individu dan lingkungan yang terjadi dalam dua bentuk, yaitu asimilasi (proses penerima dan mengubah apa yang diterima dari lingkungan agar bersesuai dengan dirinya) dan akomudasi (proses individu mengubah dirinya agar bersesuai dengan apa yang diterima dari lingkungannya,yang didasarkan pada prinsip keseimbangan.

Teori Pemrosesan Informasi (Robert Gagne)
Menurut Gagne dalam pembelajaran terjadi peruses penerimaan informasi untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran sebagai hasil pembelajaran. Dalam pemrosesan informasi ini terjadi interaksi antara kondisi-kondisi internal dan kondisi-kondisi eksternal individu.
Kondisi internal adalah mencakup dua makna yaitu:
1) Keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil pembelajaran ;
2) Proses kognitif yang terjadi dalam diri individu selama proses pembelajaran berlangsung.
Sedangkan kondisi eksternal ialah berbagai rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran.


KURIKULUM DAN METODE DIKLAT
Pasal 17
1) Kurikulum Diklat mengacu pada setandar kompetensi jabatan.
2) Penyusunan dan pengembangan kurikulum Diklat dilakukoi, dengan melibatkan pengguna lulusan, penyelenggara Diklat peserta dan alumni Diklat, seta unsure ahli lain.
3) Kurikulum Diklat Prajabatan dan Diklatpim ditetapakan oleh Instansi Pembina.
4) Kurikulum Diklat Fungsional ditetapkan oleh Instansi Pembina jabatan Fungsional.
5) Kurikulum Diklat Teknis ditetapakan oleh instansi yang bersangkutan.



Pasal 18
Metode Diklat disusun sesuai dengan tujuan dan program Diklat bagi orang dewasa.


TENAGA KEDIKLATAN
Pasal 19
Tenaga kediklatan terdiri dari:
- Widyaiswara
- Pengelola Lembaga Diklat Pemerintah;
- Tenaga kediklatan lainnya.

SARANA DAN PRASARANA DIKLAT
Pasal 20
• Sarana dan prasarana Diklat ditetapakan sesuai dengan Diklat dan jumlah peserta Diklat.
• Instansi Pembina menetapakan standar kelengkapan sarana dan prasarana Diklat.

PENYELENGGARAAN DIKLAT
Pasal 21
1) Diklat dapat diselenggarakan secara klasikal dan/atau non klasikal.
2) Penyelenggaraan diklat secara klasikal dilakukan dengan tatap muka.
3) Penyelengaraan Diklat secara non klasikal dapat dilakukan dengan pelatihan dialam bebas, pelatihan ditempat kerja, dan pelatihan system jarak jauh.

Pasal 22
1) Diklat Prajabatan dilaksanakan oleh Lembaga Diklat Pemerintah yang terakreditasi.
2) Diklatpim Tingkat IV, Diklatpim Tingkat III, dan Diklatpim Tingkat II dilaksanakan oleh lembaga Diklat Pemerintah yang terakreditasi.
3) Diklatpim Tingkat I dilaksanakan oleh Instansi Pembina. Diklat Teknis dan Diklat Fungsional dikaksanakan oleh Diklat yang terakreditasi.

PENGENDALIAN DIKLAT
Pasal 24
Instansi Pengendali bertugas melakukan:
 Pengembangan dan penetapan standar kompetensi jabatan.
 Pengawasan standar kompetensi jabatan
 Pengendalian pemampaatan lulusan Diklat.

PEMBINAAN DIKLAT
Pasal 26
1) Instansi Pembina bertanggung jawab atas pembinaan Diklat secara keseluruhan.
2) Pembinaan Diklat sebagaimana dimaksud dalam ayat dilakukan melalui:
a. Penyusunan pedoman Diklat;
b. Bimbingan dalam pengembangan kurikulum Diklat;
c. Bimbingan dalam penyelenggaraan Diklat;
d. Standarisasi dan akreditasi Diklat;
e. Standarisasi dan akreditasi widyaiswara;
f. Pengembangan sistem informasi diklat;
g. Pengawasan terhadap program dan penyelenggaraan diklat;
h. Pemberian bantuan teknis melalui konsultasi,bimbingan
i. Di tempat kerja, kerja sama dengan pengembangan, penyelenggaraan, dan evaluasi diklat.






































RANGKUMAN

BAB III
HAKEKAT PENGEMBANGAN MANAJEMEN

-
A. Pengertian Perkembangan Manajemen
Menurut Dale S. Beach, perkembangan manajemen adalah suatu proses sistimatik dalam latiahan dan pertumbuhan melalui individu-individu meperoleh dan menerapkan pengetahuan,keterampailan, wawasan dan sikapuntuk mengatur organisasi kerja secara efektif.

Menurut George R. Terry,perkembangan manajemen dipandang sebagai: “penerapan usaha-usaha yang telah direncanakan untuk membantu memelihara dan memajukan anajer-manajer, agar mereka dapat lebih berhasil mencapai tujuan perusahaan.

Menurut Dale Yoder dan kawan-kawan, pengembangan manajemen adalah suatu program latihan dan pengembangan peribadi yang direncanakan untuk mempersiapkan dan membantu para manajer dalam pekerjaan mereka yang sekarang dan yang akan datang.

Menurut Jane Boyce-Martin dalam bukunya Personnel Management, pengembangan manajemen itu mempunyai tujuan ganda:
 The importance of management performance (pentingnya prestasi manajemen)
 The organization of management succession (organisasi penggantian manajemen)

Pengembangan manajemen adalah pengembangan diri. Tidak ada orang yang sungguh-sungguh dapat mengembangkan orang lain.
Pengembangan manajemen adalah suatu proses dinamik, dan gagasan-gagasan serta praktek-praktek terus-menerus yang selalu mendapat rintangan. Haya dengan terus menerus memikirkan kembali dan memeriksa kembali syarat pengembangan manajemen, standar-standar dapat dipertahankan.

B. Perkembangan Perkembangan Manajemen
Dengan diikutinya kemajuan zaman,maka perkembangan atau pengembangan manajemen harus diperhatiakan.
Kebutuhan akan pengembangan manajemen mulai dikenal selama perang dinia ke II, ketika industri-industri, karena perluasan yang cepat dan hilangnya manajer-manajer untuk keperluan agkatan bersenjata, di hadapakan dengan banyak sekali kekurangan-kekurangan kecakapan pejabat pimpinanyang berpengalaman.
Program pengembangan manajemen yang formal mulai tanpak dalam perusahaan-perusahaan besar pada akhir tahun 1940-an dan pada awal tahun 1950-an. Sejak saat itu tumbuh pengelaman dalam hal-hal duniawi dalam organisasi dan perasaan puas dari usaha-usaha kerasdemikian. Beberapa tenaga dikerahkan untuk memperluas kegiatan-kegiatan pengembangan manajemen.

C. Mulai Dari Puncak
Kita dapat pikir bahwa perisahaan dapat diperbaika apabila kita dapat membuat para pemimpin, pengawas kita lebih baik dan meningkatkan pengetahuan dan kecakapan manajemen mereka
Dari setudi ini dan dari fakta-fakta para peneliti, konsultsn dan spesialis latiahan manajemen, tampak jelas bahwa agar latihan dan pengembangan manajemen menjadi epektif, harus dimulai dari pegawai-pegawai manajemen puncak suatu perusahaan. Apabila mereka memperoleh wawasan dan kecakapan baru dan apabila mereka mulai memperaktekan hal inni dalam pekerjaan mereka, maka mereka akan berada dalam suatu kedudukan yang baik untuk mengadakan kegiatan-kegiatan pengembangan p[ormula untuk anggota-anggota manajemen tengah dan bawah.

D. Prasyarat Pengembangan manajemen yang sukses
Pengembangan manajemen akan berjalan dengan lancar apabila pengembangan itu mempero;eh bantuan dari semua tingkatan manajemen yang ditunjukan oleh:
1. Pernyataan-pernyataan untuk memperkuat filsafat pengembangan manajemen perusahaan yang utama.
2. Keterlibatan tiap-tiap organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
3. Sumber daya yang memadai, yakni waktu, uang, dan tenaga kerja.
4. Kepemimpinan mulai keterlibatan pribadi dan contoh dari pejabat pemimpin tertinggi.
5. Kerja sama dalam kegiatan-kegiatan antara manajemen lini dan manajemen staf.
6. Nilai dan sistim penghargaan yang nmenunjang mencapai tujuan pengembangan organisasi dan manajemen.
7. Menjelaskan bahwa setiap orang dalam manajemen lini harus melaksanakannya, karma bagian personalia tidak dapat melakukannya.

















RANGKUMAN

BAB IV
PROGRAM PENGEMBANGAN MANAJEMEN

PROGRAM PENGEMBANGAN MANAJEMEN MELIPUTI :
A. Ruang Lingkup Program
Menurut Chruden dan Sherman, program pengembangan manajemen yang formal biasanya meliputi : Analisis tujuan dan struktur organisasi, daftar persyaratan dan sumber
manajemen, penentuan kebutuhan akan pengembangan indivindu, penilaian kemajuan individu, penilaian program.
1. Analisis tujuan dan struktur organisasi
Langkah pertama dalam penyusunan program pengembangan manajemen harus merupakan suatu tinjauan tentang tujuan-tujuan organisasi dan strukturnya agar usaha-usaha pengembangan berikutnya dapat berjalan dalam arah yang tepat.
2. Daftar persyaratan dan sumber manajemen
Daftar persyaratan manajer harus membantu mengenal jabatan-jabatan manajemen dalam organisasi yang harus diisi sekarang dan/atau pada waktu yang akan datang.
3. Penentuan kebutuhan akan pengembangan individu
Oleh karena persyaratan masing-masing pekerjaan manajerial dan kecakapan serta kemampuan tiap individu itu berlainan, maka tidak ada dua orang manajer yang mempunyai kebutuhan pengembangan yang sama.
4. Penilaian kemajuan individu
Penilaian kemajuan masing-masing individu secara berkala merupakan bagian program pengembangan manajemen yang sangat penting. Penilaian demikian dapat membantu mengukur kemajuan pengembangan dan memberikan dasar untuk mengadakan penyesuaian yang tanpaknya baik dan mengatasi kekurangan yang mungkin ada.
5. Penilaian program
Diinginkan agar pengembangan program manajemen dinilai secara berkala untuk meyakinkan apakah program tersebut telah memenuhi kebutuhan-kebutuhan pengembangan organisasi dan manajer-manajernya.


B. Unsur-unsur Program
Marilah kita sekarang meninjau unsur-unsur program pengembangan manajemen yang penting.Unsur-unsur yang dimaksud adalah : analisis kebutuhan organisasi, penilaian kecakapan manajemen sekarang, daftar tenaga kerja manajemen, perencanaan program pengembangan perseorangan, penyusunan program latihan dan pengembangan, penilaian program.



C. Syarat-syarat Program
Tidak semua program pengembangan manajemen yang telah dikemukakan dalam keputusan professional atau yang telah dibantu oleh peragaan bagan-bagan, buku-buku pedoman dan alat-alat lain sangat efektif dalam praktek. Menurut Herbert J. Chruden dan Arthur W. Sherman, suksesnya suatu program latihan ditentukan oleh : bantuan manajer puncak, koordinasi program, dan kebutuhan tekanan yang seimbang.

D. Isi Program
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan atau dipertimbangkan dalam perencanaan program agar isi program berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapakan.
a) Siapa yang akan bertanggung jawab dan mengurus program
Tidak ada program pengembangan manajemen dalam ukuran besar yang dapat mengurus sendiri. Oleh karena itu adalah penting bahwa tanggung jawab untuk tiap-tiap tahap program ditugaskan dan diketahui.
b) Tindakan-tindakan, tahap-tahap atau rangkaian-rangkaian susunan apakah yang akan Anda perlukan.
Beberapa langkah atau tahap yang sama adalah jelas dalam kebanyakan rencana yang paling formal. Misalnya dalam rencana Sears Roebuck terhadap lima langkah atau tahapan sebagai berikut:
1) Mereka yang mengatur program memelihara penilaian kebutuhan perusahaan akan pegawai-pegawai pejabat pimpinan mendatang secara terus-menerus. Keseluruhan program disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan ini yang diharapkan dapat memenuhunya.
2) Program memuat pemilihan calon-calon untuk pengembangan manajemen secara cermat, pengenalan individu-individu dengan sifat-sifat dan syarat-syarat pribadi yang tepat, dan dengan demikian penyusunan daftar para pejabat pimpinan yang sekarang dan kemungkinan yang akan datang secar terus-menerus.
3) Rencana-rencana untuk mengembangakan tiap-tiap individu yang dipilih ini diikhtisarkan.
4) Dibuat ketentuan untuk penilaian tiap-tiap kemajuan dan perbaikan individu yang teratur dan sistematis.
5) Program meliputi apa yang Sears menyebutnya: “control inventaris pejabat pimpinan ”, di mana dipelihara imbangan yang cermat antara lowongan-lowongan yang harus diisi dan para calaon yang mencapai tahap program yang terakhir.

E. Nilai Program
Menurut Riegel berdasarkan penyelidikannya yang cermat terhadap lebih dari 50 program pengembangan manajemen mencatat sejumlah nilai sebagai berikut:
 Perusahaan memperbaiki pelaksanaan pekerjaan para pejabat pimpinan yang telah ada.
 Perusaahaan memperbaiki pengawasan semua tingkat.
 Perusahaan meningkatkan pengertian umum dari penyelia/pengawas tentang masalah-masalah dalam beberapa bagian, bukan hanya masalah-masalah dalam bagiannya sendiri.
 Peninjauan pegawai-pegawai pengawas secara berkala mendorong tindakan untuk memperbaiki dan mengatasi kelemahan-kelemahan.
 Program pengambangan manajemen menjadikan perusahaan lebih menarik majkan dipandang dari sudut pegawai-pegwai yang mempunyai kecakapan lebih baik.
 Pengembangan manajemen/pejabat pimpinan cenderung mengurangi semaksimal mungkin kejutan apabila pejabat pimpinan itu meninggal dunia.
 Program pengembangan manajemen manajemen cenderung mengimbangi kerigian yang diakibatkan oleh perluasan praktek kebijaksanaan promosi dari dalam organisasi.
 Perusahaan dapat mengetahui bakat-bakat khusus di antara para pengawas dan dengan demikian menjadikan delegasi lebih berhasil.
 Perusahaan mengetahui orang-orang yang paling banyak memberikan harapan dan dengan demikian memperbaiki praktek promosi.
 Perusahaan cenderung menemukan dan menuntut perhatian terhadap kekurangan-kekurangan organisasi dan mendorong perbaikan yang bersifat membangun.
 Kegiatan dan perhatian program pada pihak pejabat pimpinan senior memberikan perangsang tambahan bagi pelaksanaan pekerjaan lini ke bawah.
 Program pengembangan manajemen mendorong peran serta dalam ikatan-ikatan professional dan cenderung mendorong kewaspadaan terhadap perkembangan-perkembangan baru.
 Program perkembangan manajemen cenderung memperluas pengetahuan dan pengertian para peserta; dengan demikian cenderung memberikanimbalan jas dengan menitikberatkan pada spesialisasi.

MASALAH-MASALAH BELAJAR

MASALAH-MASALAH BELAJAR

A. Masalah-Masalah Intern Belajar

Dalam interaksi belajar-mengajar ditemukan bahwa proses belajar yang dilakukan oleh siswa merupakan kunci keberhasilan belajar. Aktivitas mencari bahan belajar tersebut memakan waktu. Lama waktu mempelajari tergantung pada jenis dan sifat bahan lam waktu mempelajari juga itu tergantung siswa. Aktifitas belajar juga di alami siswa sebagai suatu proses belajar sesuatu.

Pada kegiatan belajar mengajar di sekolah ditemukan dua subjek, yaitu siswa dan guru. Guru adalah pendidik yang mengajarkan siswa. Proses belajar merupakan hal yang kompleks. Siswalah yang menentukan terjadi atau tidak terjadi belajar. Untuk bertindak belajar siswa mengahadapi masalah-masalah secara intern. Faktor intern yang di alami dan di hayati oleh siswa yang berpengaruh pada proses belajar sebagai berikut :

1. Sikap Terhadap Belajar

Sikap merupakan kemampuan memeberikan penilaian tentang sesuatu, yang membawa diri sesuai dengan penilain. Adanya penilaian tenatanga sesuatu. Mengakibatkan terjadinya sikap menerima. Menolak dan mengabaikan. Siswa memperoleh kesempatan belajar meskipun demikian, siswa dapat menerima, menolak atau mengabaikan kesempatan belajar tersebut

2. Motivasi Belajar

Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. Lemahnya atau tiadanya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan belajar. Selanjutnya mutu hasil belajar semakin rendah

3. Kosentrasi Belajar

Kosentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan perhatian pada pelajaran, pemusatan perhatian tersebut tertuju pada isi bahan belajar maupun proses memperolehnya

4. Mengolah Bahan Belajar

Mengolah bahan belajar merupakan kemampuan siswa untuk menerima isi dan cara pemerolehan ajaran sehingga menjadi bermakna bagi siswa. Kemampuan menerima isi dan cara pemerolehan tersebut dapat dikemabangkan dengan belajar berbagai mata pelajaran

5. Menyimpan Perolehan Hasil Belajar

Menyimpan perolehan hasil belajar merupakan kemampuan menyimpan isi pesan dan cara perolehan pesan kemamapuan menyimpan dalam waktu lama berarti hasil belajar tetap dimiliki siswa pemilikan itu dalam waktu bertahun-tahun bahkan sepanjang hayat

6. Menggali Hasil Belajar Yang Tersimpan

Menggali hasil belajar yang tersimpan merupakan proses mengaktifkan pesan yang telah diterima proses menggali peran lama tesebut dapat berwujud

a. Transfer belajar

b. Unjuk prestasi belajar

Jika siswa tidak memperhatikan pada saat penerimaan maka siswa tidak memiliki apa-apa dengan kata lain, penggalian hasil yang tersimpan ada hubungannya dengan baik atau buruknya penerimaan pengolahan dan penyimpanan pesan

7. Kemampuan Berprestasi atau Unjuk Hasil Belajar.

Kemampuan prestasi atau unjuk hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Pada tahap ini siswa juga membuktikan keberhasilan hasil belajar, kemampuan hasil prestasi tersebut terpengaruhi oleh proses-proses penerimaan, pengaktifan, pra-pengolahan , pengolahan, penyimpanan serta pemanggilan untuk pembangkitan pesan dan pengalaman

8. Rasa Percaya Diri Siswa

Rasa percaya diri timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak dan berhasil, kadang kegagalan yang berulang kali dapat menimbulkan rasa tidak percaya diri. Bila rasa tidak percaya diri sanagat kuat maka diduga siswa akan menjadi takut belajar. Rasa takut belajar tersebut terjalin secara komplementer dengan rasa takut gagal lagi

9. Intelegensi dan Keberhasilan Belajar

Intelegensi merupakan suatu kecakapan global atau rangkuman kecakapan untuk dapat bertindak secara terarah, berfikir secara baik, dan bergaul dengan lingkungan secara efisienintelegensi di anggap sebagai suatu norma umur dalam keberhasilan belajar

10. Kebiasaan Belajar

Dalam kegiatan sehari-hari ditemukan adanya kebiasaan belajar yang kurang baik. Kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut dapat ditemukan di sekolah yang ada di kota besar, kota kecil, dan di pelosok tanah air. Untuk sebagian kebiasaan belajar tersebut disebabkan oleh ketidak mengertian siswa pada arti belajar bagi diri sendiri, hal ini dapat di perbaiki dengan pembinaan disiplin membelajarkan diri

11. Cita-Cita Siswa

12. Dalam Rangka Tugas Perkembangan,

Pada umumnya setiap anak memiliki suatu cita-cita dalam hidup, cita-cita merupakan motivasi instrinsik. Cita-cita harus di mulai sejak sekolah dasar.

B. Faktor-faktor ekstern belajar

1. Guru Sebagai Pembina Siswa Belajar

Guru adalah pengajar yang mendidik, ia tidak hanya mengajar bidang studi yang sesuai dengan ke ahliannya, tetapi juga menjadi pendidik generasi muda bangsanya.

Guru yang mengajar siswa adalah seorang pribadi yang tumbuh menjadi penyandang profesi guru bidang studi tertentu. Sebagai seorang pribadi ia juga mengembangkan diri menjadi pribadi utuh. Sebagai seorang diri yang mengembangkan keutuhan pribadi, ia juga menghadapi masalah pengembangn diri, pemenuhan kebutuhan hidup sebagai manusia di satu pihak guru mempelajari prilaku budaya wilayah tempat tinggal bertugas dilain pihak, pada tempatnya warga masyarakat setempat perlu memahami dan menerima guru sebagai pribadi yang sedang tumbuh, guru adalah seseorang yang belum sempurna, guru juga menumbuhkan diri secara profesinal, ia bekerja dalam bertugas mempelajari profesi guru sepanjang hayat, mengatasi masalah-masalah kebutuhan secara pribadi dan pertumbuhan profesi sebagai guru merupakan pekerjaan sepanjang hayat. Kemampuan mengatasi kedua masalah tersebut merupakan keberhasilan guru membelajarkan sang siswa

2. Sarana Pembelajaran

Prasarana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruang belajar, lapangan olah raga, ruang ibadah, ruang kesenian dan peralatan olah raga. Lengkapnya prasarana dan sarana pembelajaran merupakan kondisi pembelajaran yang baik

Prasarana dan sarana proses belajar adalah barang mahal barang-barang tersebut dibeli dengan uang pemerintah dan masyarakat maksud pembelian tersebut adalah untuk mempermudah siswa belajar. Dengan tersedianya prasarana dan saran belajar berarti menuntut guru dan siswa dalam menggunakannya.

3. Kebijakan Penilaian

Proses belajar mencapai puncaknya. Pada hasil belajar siswa atau unjuk kerja siswa sebagai suatu hasil. Maka dengan untuk kerja tersebut, proses belajar berhenti untuk sementara, dan terjadilah penilaian dengan penilaian yang dimaksud adalah penentuan sampai sesuatu yang di pandang berharga, bermutu, atau bernilai. Guru menyusun desain pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan menilai hasil belajar

Hasil belajar juga merupakan hasil proses belajaratau proses pembelajaran. Pelaku aktif pembelajaran adalah guru. Dari sisi siwa, hasil belajar merupakan “tingkat perkembangan mental” yang lebih baik bila dibandingkan pada saat pra-belajar “tingkat perkembangan mental” tersebut terkait dengan bahan pelajaran dengan demikian hasil belajar dapat merupakan puncak “tingkat perkembangan mental” secara utuh

4. Lingkungan Sosial Siswa di Sekolah

Siswa-siswa di sekolah membentuk suatu lingkungan pergaulan, yang dikenal sebagai lingkungan social siswa. Dalam lingkungan social tersebut di tentukan adanya kedudukan dan peranan tertentu, tiap siswa dalam lingkungan social memiliki kedudukan, peranan, dan tanggung jawab social tertentu, dalam kehidupan tersebut terjadi pergaulan, seperti hubungan social tertentu.

Tiap siswa berada dalam lingkungan social siswa di sekolah ia memiliki kedudukan dan peranan yang diakui oleh sesama

5. Kurikulum Sekolah

Program pembelajaran disekolah mendasarkan diri pada suatu kurikulum. Kulikulum yang diberlakukan sekolah adalah kurikulum nasional yang disahkan oleh pemerintah, atau suatu kurikulum yang disatukan oleh suatu yayasan pendidikan.

Kurrikulum di susun berdasarkan tuntutan kemajuan masyarakat.

Masalah itu adalah :

1. Tujuan yang akan dicapai mungkin berubah

2. Isi pendidikan berubah

3. Kegiatan belajar mengajar berubah

4. Evaluasi berubah

Perubahan kurikulum sekolah tidak hanya menimbulkan masalah bagi guru dan siswa tetapi juga petugas pendidikan dan orang tua.

C. Cara menentukan masalah-masalah belajar

Belajar di sekolah terkait dengan beberapa hal. Dalam bertindak belajar, siswa berhubungan dengan guru, bahan belajar, pemerolehan pengetahuan, dan pengalaman dan tata kerja evaluasi belajar.

Siswa yang belajar di sekolah merupakan akibat dari program pembelajaran guru. Dengan demikain sebagai pendidik generasi muda bangsa guru berkewajiban mencari dan menemukan masalah-masalah belajar yang dihadapi oleh siswa

1. Pengalaman Perilaku Belajar

Sekolah merupakan pusat pembelajaran. Guru bertindak menjelaskan dan siswa bertindak belajar. Sebagai lazimnya tindakan seseorang maka tindakan tersebut dapat diamati sebagai perilaku belajar. Dengan kata lain “Perilaku” belajar merupakan “gejala belajar” menurut pengammat. Guru selaku pembelajar bertindak membelajarkan dengan mengajar. Bila masalah siswa ditemukan maka sebagai pendidik guru berusaha membantu memecahkan masalah belajar.

Peran pengamatan prilaku belajar dilakukan sebagai berikut:

1. Menyususn rencana pengamatan, seperti tindak belajar berkelompok atau belajar sendiri, atau yang lain

2. Memilih siapa yang akan di amati meliputi beberapa orang siswa

3. Menentukan beberapa lama berlangsungnya pengamatan.

4. Menentukan hal-hal yang akan di amati

5. Mencatat hal-hal yang di amati

6. Menafsirkan hasil pengamatan

2. Analisis Hasil Belajar

Setiap kegiatan belajar akan berakhir dengan hasil belajar, hasil belajar tiap siswa kelas terkumpul dalam himpunan hasil belajar kellas, bagi guru hasil belajar siswa di kelasnya berguna untuk melakukan perbaikan tindak mengajar dan evaluasi.

Oleh karena itu pada tempatnya guru mengadakan analisis tentang hasil belajar siswa di kelasnya. Analisis hasil belajar siswa merupakan kerja khusus.

Dalam melakukan analisis hasil belajar pada tempatnya guru melakukan langkah-langkah berikut.

1. Merencanakan analisis sejak awal semester.

2. Merencanakan jenis-jenis pekerjaan siswa yang di pandang sebagai hasil belajar.

3. Merencanakan jenis-jenis ujian dan alat evaluasi

4. Mengumpukan hasil belajar siswa

5. Melakukan analisis secara statistiktentang angka-angka perolehan ujian

6. Mempertimbangkan hasil pengamatan pada kegiatan belajar siswa

7. Mempertimbangkan tingkat kesukaran bahan ajar bagi kelas.

8. Memperhatikan kondisi-kondisi ekstern yang berpengaruh atau di duga ada pengaruhnya dalam belajar

9. Guru juga melacarkan suatu angket evaluasi pembelajaran pada siswa menjelang akhir semester

3. Tes Hasil Belajar

Pada pengal proses belajar dilancarkan tes hasil belajar adapun jenis ters yang digunakan umumnyadigolongkan sebagi tes tulis dan tes lisan

tes lisan memiliki kelebihan, kelebihannya adalah :

1. Penguji dapat menyesuaikan bahasa dengan tingkat daya tangkap siswa

2. Penguji dapat mengajar tingkat penguasaan siswa tentang pokok bahasan tertentu

3. Siswa dapat melengkapi jawaban lebih leluasa

Kelemahannya :

1. Penguji dapat terjerumus pada kesan subjektif atas perilaku siswa

2. Memerlukan waktu yang lama, tenggang waktu masih dapat di batasi

Tes Tertulis Memiliki Kelebihan-Kelebihannya

1. Penguji dapat menguji banyak siswa dalam waktu terbatas

2. Objektivitas pengerjaan tes terjamin dan mudah di awasi

3. Penguji dapat menyususn soal-soal yang mereta pada tiap pokok bahasan

4. Penguji dengan mudah dapat menentukan standar penilaian

5. Dalam pengerjaan siswa dapat memilih menjawab urutan soal sesuai kemampuannya.

Kelemahannya :

1. Penguji tidak sempat memperoleh penjelasan tentang jawaban siswa

2. Rumusan pertanyaan yang tidak jelas menyulitkan siswa

3. Dalam pemeriksaan dapat terjadi subjektivitas penguji

Pembelajaran yang menimbulkan interaksi belajar mengajar antara guru siswa mendorong prilaku belajar siswa. Bagi siswa dalam kegiatan belajar tersebut ada tiga tahap yaitu

Tahap sebelum belajar . kegiatan selama proses belajar, dan kegiataan sesudah belajar pada tahap sesudah belajar diharapkan siswa memiliki hasil belajar sebagai suatu kemampuan yang lebih baik

Bagi guru yang bertindak membelajarkan siswa kegiatan belajar bagi siswa tersebut merupakan akibat tindakan pengorganisasian belajar, bahan belajar dan sumber belajr, serta tindakan evaluasi hasil belajar, serta tindakan evaluasi hasil belajar

guru sebagai pembelajaran memiliki kewajiban mencari, menemukan, dan diharapkan memecahakn masalah-masalah belajar siswa

DAPTAR PUSTAKA

Biggs, John B, & Telfer, Ross. 1987. The process of learning Sydney : prentice Hall of Australia Ltd.

Leftrancoic, Guy R. 1985. Psychology for teaching, Belmont California : wadsworth pul. Co

Mosks, Pj, AMP. Siti Rohayu Harditono, 1989. Psikologi Perkembangan. Yokyakarta : Gajah Mada University Proeses.

Rodijakers, Ad. 1990, Mengejear Dengan Sukses. Jakarta : Gramedia.

Semiawan, Conny (et.al). 1987. Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta : Gramedia

Winkel, WS. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Grasindo

Kamis, 10 Juni 2010

pembelajaran jarak jauh

pembelajaran jarak jauah adalah...... besok lanjutin.

perkenalan

saya adalah seorang putra sasak lombok tulen/indo yang lagi butuh teman.........